Pergelaran World Cup 2022 sudah dimulai pada 20 November 2022 ini. Seperti pada semua gelaran
Piala Dunia sebelumnya, pertandingan pertama tentu menjadi ajang unjuk gigi dari tim tuan rumah, yaitu
Qatar. Pada pertandingan pertama ini, Qatar harus menghadapi lawan yang cukup berat, yaitu Ekuador.
Laga melawan Ekuador ini menjadi momentum yang cukup dinantikan karena ini seperti pertandingan
antara tim baru dan tim yang sudah berpengalaman di gelaran World Cup. Qatar baru pertama kalinya
berlaga di turnamen kasta tertinggi di dunia sepak bola sedangkan Ekuador sudah beberapa kali masuk
di fase grup Piala Dunia.
Terlepas dari tekanan yang dihadapi, Qatar berusaha juga membuktikan sejarah yang ada di mana tim
tuan rumah yang tidak pernah kalah di laga pertamanya di World Cup. Namun sayangnya, laga pertama
dari The Maroon ini harus berakhir tragis karena tim tuan rumah harus menerima kekalahan 0-2 dari
Ekuador yang tampak di kandang Qatar tersebut.
Ini sekaligus memecah sejarah di mana tim tuan rumah
tidak pernah kalah. Kekalahan yang ada pun cukup memberikan pukulan telak bagi tim asuhan Felix
Sanchez ini. Dua gol tak terbalas itu berhasil diborong secara penuh oleh Enner Valencia. Lascar Tricolor
benar-benar membuktikan kemampuannya sebagai tim yang memang lebih senior di laga internasional
ini.
Laga antara Qatar melawan Ekuador ini berlangsung di Al Bayt Stadium. Di hadapan para
pendukungnya, Qatar sebenarnya tampil dengan tim utama. Melihat dari pertemuan kedua tim sejauh ini
pun, rasanya anak-anak asuhan Felix Sanchez bisa cukup percaya diri.
Dari tiga pertemuan kedua tim
ini, Qatar berhasil membukukan satu kali menang, satu kali kalah, dan hasil imbang. Di pertemuan
terakhir mereka dalam suatu laga persahabatan, bahkan tim The Maroon berhasil mengalahkan skuad
Tricolor dengan skor 4-3. Ditambah lagi, squad tuan rumah ini juga memiliki hasil positif dari lima laga
sebelum terselenggaranya Piala Dunia ini. Qatar tidak pernah kalah dalam lima pertandingan terakhirnya.
Dari lima pertandingan internasional terakhirnya, Qatar hanya kehilangan poin penuh ketika hasil imbang
didapatkan ketika berhadapan dengan Chile sedangkan empat pertandingan lainnya berbuah
kemenangan.
Dari lima pertandingan terakhir Ekuador pun, skuad asuhan G. Alfaro ini juga mencatatkan hasil yang
cukup apik. Tricolor tidak pernah menelan kekalahan dalam lima laga terakhirnya walau hasilnya tidak
semulus Qatar. Ekuador mencatatkan empat hasil imbang dan satu kali kemenangan dalam lima laga
terakhirnya. Walau begitu, Ekuador bisa sedikit jumawa karena laskar Tricolor memang sudah lebih
berpengalaman dalam penampilan di World Cup. Sebelum berlaga di Qatar, skuad ini sudah pernah
masuk Piala Dunia di tahun 2002, 2006, dan juga 2014.
Sedangkan bila menilik komposisi pemain, Qatar memang rasanya tidak aneh ketika harus menelan pil
pahit atas performa dari Ekuador. Tim The Maroon yang dipimpin oleh Hassan Al Haydos selaku kapten
ini memang tidak memiliki rekan-rekan yang sudah berkancah di liga besar Eropa dan Amerika. Kapten
yang menduduki pemain tengah ini didukung juga oleh Almoez Ali. Almoez Ali sendiri sendiri pencetak
skor terbanyak dari timnas Qatar. Pemain berusia 26 tahun ini sudah mencatatkan 42 gol dari total 85
pertandingan.
Namun, hal ini saja rasanya kurang cukup ketika dihadapkan dengan kekuatan tim Tricolor
yang sebagain pemainnya sudah berkancah di liga-liga besar Eropa dan Amerika Selatan.
Qatar memainkan strategi 5-3-2 dengan permainan pertahanan yang kokoh. Sedangkan, Ekuador tampil
dengan formasi 4-4-2.
Pengalaman dari skuad Tricolor memang tidak bisa bohong. Ini terlihat dari
penguasaan permainan dan penampilan yang lebih percaya diri sejak awal pertandingan. Sedangkan,
The Maroon, walau tampil di depan pendukungnya sendiri, ternyata justru tampil dengan kurang percaya
diri. Dari awal pertandingan, anak asuhan Gustavo Alvaro sudah melangkah dengan penuh percaya diri.
Bahkan, ada kejutan dari Enner Valencia di awal pertandingan. Pada menit ketiga, pemain dari
Fenerbahce ini langsung mengejutkan dengan tandukannya. Kelengahan lini belakang dari The Maroon
berhasil dimanfaatkan guna mencetak gol itu.
Namun sayangnya, gol pertama dalam liga World Cup 2022 ini dianulir oleh wasit. Ketika melihat tayang
ulang dari VAR, terlihat bahwa Michael Estrada sudah berada di dalam posisi offside ketika bola
dilambungkan dari area kotak penalti. Karena hal ini, gol pun tidak sah. Setelah mendapatkan kejutan itu,
skuad tuan rumah bukannya lebih percaya diri dan lebih mantap. Ini terlihat dari banyaknya kesalahan
umpan yang terjadi dan pergerakan anak asuhan Felix Sanchez pun terlihat sangat kaku dan tidak
fleksibel.
Hingga kemudian, gol yang sesungguhnya tercipta di menit 16. Lagi-lagi, Enner Valencia mengambil
kesempatan tersebut. Gol ini merupakan gol penalti. Pemain dari Fenerbahce ini berhasil mengecoh
penjaga gawang Qatar dengan melesatkan bola di sudut kanah bawah sedangkan Saad Al Sheeb justru
melompat di arah yang tidak tepat. Laga berjalan lagi dengan dominasi yang terlihat kentara bagi tim
Tricolor.
Hingga kemudian pada menit 31, lagi-lagi Valencia menjadi ujung tombak bagi Tricolor. Dengan
memanfaatkan umpan dari Angelo Preciado, Valencia berhasil mengeksekusi umpan itu menjadi gol
kedua bagi Tricolor. Hingga kemudian peluit tanda berakhirnya babak pertama, tidak ada lagi gol yang
tercipta baik oleh The Maroon dan juga Tricolor.
Usai jeda babak pertama, skuad La Tri dan The Maroon kembali ke lapangan. Kali ini, anak asuhan dari
Sanchez Nampak lebih tenang dan lebih percaya diri. Ini langsung terlihat dari perkembangan permainan
dari skuad tuan rumah di 15 menit pertama di babak kedua. Permainan cepat ditampilkan oleh tim tuan
rumah. Walau memang dalam permainan cepat itu belum ada ancaman berarti bagi lini pertahanan La
Tri, namun setidaknya ini cukup memuaskan para penonton dan pendukung tim tuan rumah.
Di sisi lain, Ekuador justru melakukan perubahan pendekatan. Usai mendapatkan dua gol di babak
pertama, tim tamu ini berusaha mempertahankan keunggulan yang sudah didapatkan. Karena itu,
daripada bermain secara agresif, anak asuhan G. Alfaro ini memilih untuk bermain dengan lebih tenang
dan melakukan ball position. La Tri tampak berhati-hati agar jangan sampai kecolongan gol dari tuan
rumah.
Biar bagaimanapun, kemungkinan bisa terjadi sehingga penguasaan bola dan permainan yang
dengan tempo lebih tenang akan menjadi cara yang cukup aman. Hingga pertandingan memasuki menit
ke-65, tidak tercipta satu gol tambahan pun, baik oleh The Maroon dan juga La Tri.
Setelah itu, pergantian pemain pun dilakukan. Mengejutkannya, dua lini depan dari Tricolor mendapatkan
pergantian. Enner Valencia diganti dengan Cifuentes sedangkan Estrada digantikan oleh K. Rodriguez.
Dua pemain tengah pun mengalami pergantian. Sedangkan dari sisi tuan rumah, Almoez Ali selaku ujung
tombak dari The Maroon justru diganti bersama dengan Hassan Al Haydos. Walau skuad Qatar masih
tetap bermain dengan cukup apik, pertahanan dari Ekuador masih belum terpecahkan. Tambahan 5
menit pun sudah diberikan tapi itu tetap tidak mengubah hasil yang ada. Dari laga ini, Tricolor pun
menjadi pemuncak klasemen sementara dengan tiga poin sedangkan skuad tuan rumah harus menerima
hasil buruk dengan menjadi juru kunci dari grup A.