Persaingan seru di Group B World Cup 2022menampilkan dua tim yang sejak awal digadang-gadang menyajikan persaingan sengit. Amerika Serikat dan Inggris merupakan negara yang sejak awal banyak diprediksi memiliki kans yang cukup besar untuk lolos ke fase selanjutnya usai babak grup ini. Inggris tengah menjadi pemimpin klasemen sementara dengan tiga poin. Tiga poin ini didapatkan oleh The Three Lions usai berhasil membungkam dan menaklukkan Iran secara telak dengan selisih sebanyak empat gol. Karena itu, Inggris sudah sepatutnya tampil cukup percaya diri di laga keduanya di Group B ini.
Berbeda dengan Inggris, Amerika Serikat justru tidak memiliki performa yang cukup bagus sejauh ini. Tim ini saat ini menempati posisi ketiga dengan satu poin saja. Satu poin ini didapatkan usai skuad The Yanks gagal merebut poin penuh saat tim nasional ini berhadapan dengan Wales. The Dragons mampu mengimbangi penampilan dan performa dari skuad Amerika Serikat sehingga kedua tim berbagi poin dengan hasil akhir 1-1.
Dua negara ini terbilang cukup sering berjumpa. Setidaknya, sebelum tampil di gelaran Piala Dunia 2022 ini, skuad Inggris dan Amerika Serikat sudah bertemu sebanyak 11 kali. Dari total pertemuan keduanya, dua antaranya terjadi di laga atau kompetisi resmi yaitu Piala Dunia yang diadakan di tahun 1950 dan Piala Dunia 2010. Pada pertemuan di Piala Dunia 1950, The Yanks berhasil menuai kemenangan dengan skor 1-0 dari Joe Gaetjens. Lalu di Piala Dunia 2010 yang diselenggarakan di Afrika Selatan, kedua tim harus berakhir imbang dengan skor 1-1. Walau demikian dari total pertemuan yang ada, skuad The Three Lions memang lebih unggul. Skuad ini mampu mengantongi delapan kemenangan sedangkan skuad The Yanks ternyata hanya mampu mengantongi dua kemenangan saja.
Laga matchday kedua antara kedua tim ini akan menjadi lanjutan pertemuan yang ada guna melihat siapa tim yang lebih tangguh sekaligus memanfaatkan kesempatan untuk mengamankan point. Amerika Serikat tentu perlu hasil menang dan poin penuh agar peluangnya tidak kandas di fase grup. Selain itu, Inggris pun tentu tidak ingin tinggal diam dan berusaha mendapatkan poin penuh pula agar langkahnya semakin pasti dalam melewati fase grup dan lolos ke babak selanjutnya. Pertandingan The Three Lions melawan The Yanks diadakan di Al Bayt Stadium pada Sabtu 26 November 2022.
Sejak dimulainya pertandingan, kedua tim ini menampilkan permainan yang agresif. Tempo cukup tinggi dihadirkan oleh kedua skuad ini guna mencuri poin di awal perandingan. Jual beli serangan dijalankan baik itu oleh skuad Inggris ataupun skuad Amerika Serikat. Walau demikian, selama sepuluh menit jalannya pertandingan, Amerika Serikat terlihat lebih unggul dengan pola permainan serangan-serangan yang dilakukan dengan tempo yang cepat. Inggris pun sempat kelimpungan dalam meladeni serangan The Yanks.
Usai pertandingan berjalan sekitar 10 menit, Inggris pun mulai menguasai tempo yang ada dan tidak lagi terlalu kelimpungan dalam menahan gempuran dari Amerika Serikat. The Yanks masih tetap mengambil posisi menyerang tanpa mengabaikan lini tengah dan baris pertahanannya. Sedangkan, The Three Lions lebih mengutamakan kesabaran dalam meladeni gempuran lawan dan mencoba mencuri kesempatan yang ada.Laga panas ini terjadi hingga mendekat 30 menit.
Barulah saat memasuki menit ke-32, kesempatan muncul. Serangan yang cukup mengancam terjadi dengan diawali sepakan keras yang dilancarkan oleh Pulisic. Tembakan dari sisi kiri lapangnan ini cukup membuat Pickford kelimpungan dan gagal melakukan penyelamatan sempurna. Untung saja, bola tidak langsung menjebol gawang dan masih membentur mistar dengan cukup keras. Bola muntahan dari benturan itu berusaha dimanfaatkan The Three Lions tapi masih tetap belum membuahkan apapun.
Peluang cukup baik baru benar-benar muncul di menit ke-45. Pergerakan dari The Three Lions membuat Mount mampu menerobos dinding pertahanan Wales dan kemudian Mount masuk ke area kotak penalti. Namun sayang, sepakan yang dilakukan itu gagal menciptakan gol karena Turner mampu bereaksi dengan baik dan menjaga gawangnya. Gol pun tidak tercipta. Hingga kemudian pertandingan di babak pertama tersebut selesai, tidak ada satupun gol yang berhasil dicetak oleh The Three Lions ataupun The Yanks.
Usai jeda turun minum, laga kembali berlanjut. Si kulit bundar kembali bergulir dan rime permainan yang ditampilkan oleh kedua tim nasional ini masih tetap dengan tempo yang tidak jauh berbeda. Tempo cepat kembali dihadirkan dan persaingan sengit kembali hadir di lapangan hijau. Amerika Serikat berhasil memberikan ancaman-ancaman yang cukup membuat skuad Tiga Singa merasakan posisi sebagai buruan, bukannya sebagai pemburu.
Menghadapi gempuran yang ada, Harry Kane dan kawan-kawannya berusaha melakukan perubahan strategi. Pendekatan dengan tempo cepat dan agresif dirasa kurang efektif sehingga skuad ini memilih untuk bermain lebih sabar dan menurunkan tempo permainan. Pola permainan yang dimainkan pun lebih fokus pada penguasaan bola. Kontrol bola dipertahankan dari satu pemain ke pemain lainnya sehingga bola tidak selalu dilepaskan dalam umpan ke depan. Ternyata, perubahan ini terbukti cukup efektif dalam meredam pola permainan menekan dari The Yanks.
Walau Inggris sudah beradaptasi dan mengubah taktik yang digunakan, skuad arahan Gregg Berhalter ini tidak lantas mengurungkan niatnya dalam bermain agresif. Permainan agresif tetap dimainkan dan tekanan tetap dijalankan. Para pemain The Yanks pun aktif untuk berusaha merebut bola dan melakukan intercept guna merebut bola dari lawan. Garis tekanan pun dibuat cukup tinggi sehingga sebisa mungkin penguasaan bola ada di area permainan Inggris.
Dengan kondisi yang ada, Gareth Southgate pun melakukan pergantian pemain. Tiga pemain ditarik mundur untuk digantikan oleh Grealish, Henderson, dan juga Rashford. Dengan pergantian ini, diharapkan ada perubahan situasi permainan. Lebih lagi, pada pertandingan sebelumnya melawan Iran, masuknya Rashford langsung membuat kejutan dan rekor dengan gol cepatnya usai masuk dan menjadi super sub bagi The Three Lions.
Dengan pola permainan yang mempertahankan bola dan umpan-umpan yang akurat, ball possession yang dimiliki oleh Inggris pun mencapai 58% di babak kedua ini. Sedangkan untuk The Yanks, skud ini lebih memanfatkan bola-bola yang didapatkan dan mencoba peruntungan melalui tembakan spekulasi.
Saat pertandingan mulai memasuki 10 menit terakhir, terjadi perubahan di antara kedua tim. Kedua tim mulai bermain dengan lebih hati-hati guna menghindari kecolongan gol di menit-menit akhir karena itu akan bisa menjadi bencana dan sulit dikembalikan skornya. Usai waktu normal telah habis, wasit pun memberikan empat menit tambahan bagi kedua tim. Namun, tambahan waktu ini tidak merubah apapun. Akhirnya, kedua tim hanya berakhir imbang dan berbagi poin. Skor akhir 0-0 mau tidak mau harus diterima. Hal ini tidak memberikan banyak perubahan bagi Inggris karena tetap menghuni puncak klasemen sementara dan Amerika Serikat masih berada di posisi ketiga dengan dua poin saja.