Laga seru kembali disuguhkan dalam lanjutan kompetisi World Cup 2022 di Group G. Pertandingan di matchday kedua mempertemukan Brasil serta Swiss. Tim Samba yang bertanding melawan Rossocrociati akan menghadirkan laga seru karena keduanya tengah menjadi tim yang mengoleksi tiga poin sejauh ini dari laga pertama yang dimainkan. hanya saja, Brasil memang unggul dan menjadi pemuncak klasemen dengan keunggulan dalam selisih gol. Karena itu, laga yang digelar di Stadion 974, Doha akan menjadi laga seru untuk menentukan tim yang berhak menjadi pemuncak klasemen.
Pertandingan antara Selecao dan Swiss tentu tidak sekedar tentang perebutan pemuncak klasemen saja. Hal yang lebih penting tentu adalah kans untuk masuk ke babak 16 besar saat fase grup ini nantinya usai. Dengan kedua tim saat ini sudah mengemas tiga poin, satu kemenangan lagi akan menghantarkan tim yang menang di laga ini untuk masuk ke babak 16 besar. Tiket memang bisa dibilang aman bagi tim yang mampu menang di laga ini nantinya.
Pada laga sebelumnya, Brasil mampu membuktikan diri sebagai tim tangguh dan kaya akan sejarah serta pemain bintang. Tim ini menaklukkan Serbia dengan skor 2-0 melalui gol yang dilesakkan oleh Riharlison dan bahkan ada gol sangat indah dengan kombinasi kontol bola dan atraksi gol akrobatik dengan sepakan volinya. Ini tidak saja menghadirkan kemenangan, tapi juga suguhan tontontan yang seru. Lalu, Swiss pun berhasil menang di laga pertamanya usai menaklukkan Kamerun dengan skor tipis 1-0.
Bila kemudian melihat catatan pertandingan antara Selecao dan Rossocrociati, kedua tim ini sudah pernah bertemu cukup sering. Setidaknya, ada sembilan pertandingan yang pernah dilakoni oleh keduanya. Dari total sembilan pertemuan itu, Brasil memang unggul dengan mengemas tiga hasil menang sedangkan Swiss hanya mampu membukukan dua kemenangan saja. Empat laga lainnya berakhir dengan imbang. Namun bila menilik lima laga terakhir, hasil imbang justru didapatkan. Kedua tim sama-sama mendapatkan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Keduanya bertemu terakhir kali dalam gelaran Piala Dunia 2018 dengan hasil imbang 1-1. Swiss terakhir kali menang atas Brasil pada laga uji coba di tahun 2013. Sedangkan, Brasil terakhir kali menang pada laga uji coba di tahun 2006.
Untuk jalannya pertandingan, awal pertandingan diwarnai dengan Brasil yang mencoba menguasai bola dan mendominasi penguasaan lapangan. Swiss memilih untuk bermain dengan metode bertahan sambil tetap mengawasi dan mengamati peluang adanya serangan balik dari bola yang didapatkan saat pemain Selecao gagal dalam upaya agresinya di area permainan Swiss. Walaupun Selecao bermain dengan menekan, tapi 10 menit pertama dari babak pertama berjalan dengan cukup membosankan tanpa adanya gebrakan berarti.
Walau laga ini menjadi suatu pertandingan penting bagi keduanya, tak ada terlalu banyak kemelut dan ancaman berbahaya dalam menit-menit awal pertandingan. Kedua tim tidak terlalu memaksakan permainan yang bisa saja justru menjadi bumerang. Kedua tim perlu hasil berupa kemenangan agar lolos ke fase selanjutnya tapi hingga pertandingan berlangsung selama dua puluh menit, tidak terlalu banyak peluang yang membahayakan gawang kedua tim.
Hingga laga berjalan setengah jam pun, bola lebih banyak berada di tengah area lapangan hijau. Brasil yang tampil mendominasi masih belum benar-benar mampu mengembangkan permainan dan menemukan racikan tepat untuk membongkar pertahanan Rossocrociati. Walau sempat terjadi peluang dari kaki Vinicius di menit ke-27 dan menit ke-30, sepakannya masih tidak tepat sasaran sama sekali.
Usai laga berjalan lebih dari 30 menit, barulah Swiss mulai memainkan strategi yang mulai menekan. Pola permainan sudah mulai didapatkan oleh Rossocrociati. Celah-celah pun mulai terbaca dan diminfaatkan. Granit Xhaka dan kawan-kawan pun mencoba melakukan upaya serangan dari pergerakan di sayap lapangan. Walau itu cukup berhasil untuk membawa bola ke area permainan Selecao, tapi eksekusi di bagian akhir masih dirasa kurang efektif sehingga tetap saja belum ada ancaman berarti di gawang yang dijaga oleh Alisson.
Dari kubu Selecao, Raphinha menjadi salah satu pemain yang paling banyak berkontribusi dalam melakukan penyerangan. Selecao pun memainkan serangan dari area sayap. Hanya saja, itu pun tidak benar-benar efektif dan dukungan dari VInicius di sayap lainnya tak benar-benar membuat bola bergulir dan menerbitkan ancaman di jantung pertahanan Rossocrociati. Laga di babak pertama pun berakhir dengan skor 0-0.
Di babak pertama, laga berjalan dengan kurang greget, terutama untuk pasukan Embolo dan kawan-kawan. Bahkan, hanya satu tembakan yang benar-benar efektif diciptakan. Karena itu, Swiss pun mencoba memulai babak kedua dengan lebih baik. Namun, usai jeda turun minum sekalipun, Tim Samba masih tetap mencoba meneruskan dominasi yang terjadi di babak pertama.
Swiss tidak lagi memainkan pola permainan yang menitikberatkan pada pertahanan. Permainan lebih terbuka pun digunakan. Karena ini, Brasil pun menjadi lebih leluasa juga dalam melakukan penyerangan karena strategi defensive yang dilakukan Xhaka dan rekan-rekannya sudah mulai mengendur. Walau demikian, serangan dari Richarlison dan rekan-rekannya kembali membuat pasukan Rossocrociati kembali merapatkan barisan pertahanan ketika serangan dari sisi sayap menjadi sangat gencar dan mengkhawatirkan.
Hingga kemudian, Brasil hampir saja memecah kebuntuan yang saat itu sedang tidak diperkuat oleh Neymar yang memang tidak dimasukkan di skuad. Pada menit ke-64, gol tercipta untuk Selecao. Ini bermula dari Vinicius yang berhasil membebaskan dirinya dari kawalan pemain Swiss. Pergerakannya mebmawa bola ke area kotak terlarang hingga kemudian melepaskan sepakan yang menjebol gawang Swiss yang dijaga Sommer. Hanya saja, gol ini tidak disahkan oleh wasit. Ini karena posisi Richarlison yang ternyata berada dalam kondisi offside saat serangan itu digencarkan oleh Vinicius.
Dengan hadirnya gol yang dianulir itu, Swiss pun merubah skema permainannya. Permainan terbuka berangsur menjad permainan yang memberatkan pertahanan kembali agar tidak terjadi kecolongan. Sedangkan, Selecao justru bermain semakin lepas dan melancarkan gempuran demi gempuran.
Saat pertandingan sudah berjalan 83 menit, barulah kebuntuan dari Selecao benar-benar terpercahkan. Kembali lagi Vinicius menjadi salah satu momok bagi skuad Rossocrociati. Kali ini, pemain sayap ini tidak melancarkan aksi solo dan menerobos jantung pertahanan. Vinicius mengirimkan umpan yang kemudian berhasil dibelokkan oleh Rodrygo yang masuk menggantikan Lucas Paqueta. Bola pun melambung dan berhasil dikuasai oleh Casemiro. Sepakan voli pun dilepaskan untuk meneruskan umpan tersebut dan Sommer gagal mengantisipasi tendakan itu sehingga gol pun tercipta. Papan skor berubah dan Selecao memimpin pertandingan.
Swiss tidak tinggal diam dengan adanya gol itu. Pembalasan berusaha diupayakan karena tentu Rossocrociati perlu adanya hasil positif atau setidaknya tidak kalah agar langkahnya tidak terlalu sulit. Sayangnya, Brasil tampil sangat baik dalam menjaga keunggulan. Walau akhirnya wasit menambahkan enam menit dalam pertandingan, itu tidak berarti apapun dan Brasil pun sukses menang dan mengumpulkan enam poin. Tim Samba pun berhasil mengamankan tiketnya untuk berlaga di fase 16 besar.