Matchday ketiga group E World Cup 2022 mempertemukan pertandingan sengit antara Jepang yang berhadapan dengan Spanyol. Ini menjadi pertandingan yang cukup panas karena hasilnya akan menentukan posisi pertama di klasemen Group E. Spanyol berada di atas angin dengan empat poin dari dua laga sedangkan Jepang berada bawah Spanyol dengan hanya tiga poin. Pertandingan ini pun bisa sarat akan gengsi karena tentu baik Tim Samurai Biru ataupun Tim Matador tentu ingin mendapatkan poin penuh agar semakin mantap langkahnya ke babak 16 besar.
Spanyol tampil gemilang di fase group dengan tidak pernah kalah. Di laga pertama, La Furia Roja menang dengan pesta tujuh gol ke gawang Los Ticos. Kosta Rika dibuat tidak berkutik sama sekali di laga tersebut sehingga tidak berhasil mencetak satu gol pun ke gawang Spanyol. Di laga kedua, Spanyol bermain melawan Jerman dengan cukup sengit. Walau berhasil mendominasi sebagian besar pertandingan, Neuer dan kawan-kawan mampu menahan serangan hingga akhirnya pertandingan berakhir imbang 1-1 yang keduanya dicetak pemain pengganti.
Untuk Jepang, laga pertamanya pun tak kalah mengejutkan dengan Spanyol. Walau tidak melakukan pesta gol, The Blue Samurai tampil gemilang dan mengejutkan lawannya yang adalah Jerman. Tim Panser harus mengakui keunggulan dari lawannya usai kalah dua gol walau sempat memimpin di babak pertama dengan satu gol. Sedangkan di pertandingan kedua, Tim Samurai justru harus kalah dari Kosta Rika dengan satu gol.
Dari catatan pertemuan kedua tim, Spanyol dan Jepang masih belum pernah bertemu di turnamen internasional. Dari catatan head to head keduanya saja, hanya ada satu pertandingan dalam laga bertajuk uji coba. Ini terjadi di tahun 2001 dan Spanyol menang walau hanya dengan hasil tipis 1-0 saja. Namun dalam kompetisi internasional, Spanyol memang cukup unggul saat berhadapan dengan tim dari Benua Asia. Spanyol hanya kalah dari Korea Selatan saja dalam drama adu penalti di Piala Dunia 2002. Selain itu, beberapa pertandingan terakhir tidak pernah kalah lagi. Lagi-lagi, Tim Samurai Biru berada dalam situasi yang memang tidak diuntungkan dalam laga melawan Tim Matador seperti catatan pertemuan dalam menghadapi Jerman sebelumnya.
Untuk jalannya pertandingan, Spanyol kembali memainkan pendekatan yang sama seperti pertandingan lainnya. Strategi yang merupakan kombinasi dari penguasaan bola dan tekanan serangan menjadi taktik yang digunakan oleh Luis Enrique untuk anak-anak asuhnya.
Ini terbukti berhasil. Tim Samurai gagal dalam mengembangkan permainan. Menguasai bola pun terasa begitu sulit untuk skuad ini dan bahkan harus terkurung di area bertahannya dalam 10 menit pertandingan. Dominasi yang ada ini pun langsung berbuah hasil.
Di menit kesebelas, Alvaro Morata mencetak gol keunggulan bagi Spanyol. Ini diawali dengan umpan crossing yang dikirimkan oleh Cesar Azpilicueta. Morata yang berada di area pertahanan Jepang pun menyambut umpan ini dengan baik. Pemain depan dari Atletico Madrid tidak membuang peluang yang ada dan langsung mencetak golnya di gawang tim Samurai. Keunggulan pun didapatkan La Furia Roja di awal pertandingan.
Dengan keunggulan satu gol itu, Tim Matador semakin menggencarkan bombardir serangannya. Busquets, Gavi, dan juga Pedri menguasai permainan di lini tengah Jepang dan membuatnya kelimpungan. Sedangkan, serangan dijalankan dari sayap dengan pergerakan dari Azpilicueta dan Balde. Kombinasi seperti ini membuat Tim Samurai kelimpungan dan semakin tertekan.
Skema serangan dari lini tengah dan sayap lapangan ini membuahkan peluang manis. Pada menit ke-26, Azpilicueta kembali lagi menebarkan ancaman bagi Tim Samurai. Namun sayangnya, kejadian di gol pertama tidak bisa terulang karena Dani Olmo serta Alvaro Morata yang ada di lini depan berada dalam posisi offside sehingga serangan pun gagal dan tidak membuahkan hasil apapun.
Serangan dan tekanan masih terus dilancarkan oleh Tim Matador. Sang lawan pun tak mampu berbuat banyak dan hanya mampu mempertahankan areanya saja. Namun, dengan keunggulan dari dominasi permainan dan serangannya, ternyata La Furia Roja tak bisa mengonversi itu semua menjadi gol kedua. Pertandingan pun berakhir dengan kedudukan 1-0 untuk kekalahan Jepang dan semua pemain masuk ke kamar ganti.
Di babak kedua, Jepang berusaha melakukan perubahan. Nagatomo digantikan dengan Mitoma dan Takefusa Kubo ditarik mundur untuk digantikan oleh Ritsu Doan. Perubahan yang dilakukan oleh Hajime Moriyasu ini berbuah manis. Permainan menjadi lebih efektif untuk kubu Tim Samurai. Serangan pun menjadi tajam dan ini terbukti pada menit ke-48.
Ritsu Doan yang baru saja masuk itu mencetak gol penyeimbang bagi negaranya. Ini berawal dari kegagalan Alejandro Balde dalam menerima umpan yang diberikan oleh Unai Simon. Bola itu pun lepas dan jatuh ke penguasaan Doan. Dengan bola tersebut, pemain pengganti Jepang ini langsung menggiring dan membawa bola ke sisi dari kotak terlarang. Tendangan pun dilakukan dan Unai Simon berusaha menepisnya. Tapi sayang, si kulit bundar tidak terhenti dan gol penyeimbang pun terjadi.
Dengan keunggulan itu, Jepang menjadi lebih percaya diri dalam mengembangkan permainannya. Dominasi dari La Furia Roja sudah tidak terlalu besar dan tekanan pun tidak lagi terlalu membatasi pergerakan dari Tim Samurai. Hingga akhirnya, gol pembalik kedudukan tercipta dengan waktu yang tidak terlalu lama dari gol pertama dari Ritsu Doan.
Pada menit ke-51, Doan kembali lagi menjadi ancaman bagi Tim Matador. Kali ini, pemain depan dari FC Freiburg ini tidak menjadi pencetak gol. Dia memberikan umpan di dalam kotak penalti musuh. Bola umpan itupun disambut dengan kombinasi permainan antara Ao Tanaka dan juga Kaoru Mitoma. Tanaka menutup permainan kombinasi ini dengan sepakan yang membuahkan hasil.
Dengan gol kedua itu, tempo permainan menjadi turun. Namun, ternyata Spanyol tidak ingin diam saja dan mengalah dari Jepang. Intensitas permainan kembali meningkat. Walau demikian, tidak ada lagi perubahan sama sekali dalam pertandingan ini. Laga penentuan pemimpin klasemen ini pun diakhiri dengan kemenangan Jepang dengan epic comeback yang dilakukan di babak kedua. Tim Samurai pun mengumpulkan enam poin dan menduduki posisi pertama. La Furia Roja berada di posisi kedua dengan empat poin.
Dengan hasil tersebut, kedua tim ini berhasil lolos ke babak selanjutnya. Spanyol walau menelan kekalahan tapi justru cukup diuntungkan ketika melihat lawan yang harus dihadapi nantinya di fase 16 besar. Di pertandingan ini, Tim Matador memang unggul dalam hal permainan. Penguasaan bola mencapai 83% dengan total percobaan mencapai 12 kali sedangkan Jepang hanya mencatatkan enam percobaan saja. Dari segi umpan, La Furia Roja juga jauh meninggalkan lawannya dengan 1058 umpan dengan akurasi tinggi mencapai 91%. Sedangkan, Tim Samurai Biru hanya mencatatkan 228 umpan saja dengan akurasi yang hanya mencapai 67%. Namun, masuknya pemain baru di babak kedua memang membuat Jepang berhasil mengobrak-abrik dominasi yang diciptakan oleh anak asuh Luis Enrique dan berhasil melakukan comeback. Dengan ini, Jepang pun memiliki prestasi tersendiri dengan mengalahkan lawan tangguh, Jerman dan Spanyol.