Match day terakhir dari Group D World Cup 2022 menyuguhkan pertandingan antara Prancis dan Tunisia. Laga ini lebih menjadi laga penuh tekanan bagi Tunisia. Les Bleus tidak terlalu merasakan tekanan dalam laga ini karena tim ini sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar. Sedangkan, Tunisia masih harus harap-harap cemas dengan laga yang ada guna memastikan kesempatannya untuk lolos ke babak selanjutnya. Karena itu, tentu laga yang digelar di Education City Stadium ini pastinya panas dan seru.
Pada laga terakhirnya, Prancis memang sudah memastikan langkahnya ke babak 16 besar. Mbappe dan kawan-kawan berhasil menang melawan Denmark dengan skor meyakinkan, yaitu 2-1. Dua gol dari Mbappe ini membuat timnya mampu menorehkan enam poin dan menjadi pemimpin klasemen di Group D. kemungkinan untuk tergeser sangat kecil karena Prancis pun membukukan enam gol dari tiga laganya dan ini hampir tidak terkejar dengan sisa pertandingan yang ada. Dari dua laga ini, ada catatan personal juga bagi dua pemain utama Prancis. Olivier Giroud bisa menyamakan torehan golnya bersama Prancis seperti Thierry Henry dan Mbappe bisa menyamakan jumlah golnya dengan Zinedine Zidane.
Lain halnya dengan apa yang didapatkan oleh Tunisia. Tim ini hanya mampu menahan imbang Denmark di laga pertamanya di Group D tanpa tercipta gol. Sedangkan, pada pertandingan kedua, The Eagles of Carthage justru harus tumbang di hadapan Australia dengan skor tipis 1-0. Dengan catatan itu, Tunisia hanya mengoleksi satu poin saja. Untuk bisa setidaknya menyusul di posisi kedua, Tunisia memang perlu hasil maksimal tiga poin dengan jumlah gol yang cukup juga. Karena itu, nasib Tunisia tidak hanya sekedar untuk menang saja di laga ini, tapi juga laga Australia dan Denmark harus menyajikan hasil yang berpihak pada skuad Elang dari Kartago.
Bila menilik catatan pertemuan antara kedua tim, Elang dari Kartago ini sudah pernah bertemu Les Blues sebanyak empat kali. Dari total pertemuan ini, Tunisia tidak pernah mencatatkan kemenangan. Hasil terbaiknya hanyalah imbang saja. Ada dua hasil imbang dan dua sisanya Prancis berhasil menang atas Tunisia. Keempat pertandingan itu terjadi dalam laga persahabatan tapi tetap saja ini menjadi hal yang cukup menunjukkan dominasi dari Prancis.
Menariknya, dalam pertandingan ini, Didier Deschamps seperti tidak ingin tampil dengan tim terbaiknya. Pada laga melawan Tunisia, Les Bleus menurunkan skuad berbeda dengan dua pertandingan sebelumnya. Selain Luis Fernandez yang tidak bermain karena cedera di laga pertama melawan Australia, pemain utama seperti Mbappe, Giroud, Griezmann, Rabiot, Varane, dan Dembele tidak dimainkan. Hugo Lloris yang beberapa kali tampil gemilang di bawah mistar gawang pun tidak dimainkan dan digantikan oleh Mandanda. Deschamps seolah menyimpan kekuatan utamanya untuk laga di 16 besar karena lolosnya Prancis sudah pasti.
Untuk jalannya pertandingan. Tunisia mengambil inisiatif serangan. Karena perlu kemenangan optimal di laga ini, The Eagles of Carthage memang tidak tanggung-tanggung dan tak lagi sekedar menunjukkan permainan bertahan yang tangguh saja. Serangan demi serangan diluncurkan guna menghancurkan dinding pertahanan dari Prancis.
Upaya dari skuad Elang Kartago ini tidak sia-sia. Saat pertandingan baru berjalan enam menit saja, stadion menjadi bergemuruh. Pendukung Tunisia bersorak atas gol yang tercipta. Gol ini diciptakan dengan berawal dari tendangan bebas. Wahbi Khazri diberikan kesempatan untuk melakukan tendangan bebas. Bola dari tendangan bebas ini mengarah ke Nader Ghandri yang lalu melanjutkan bola itu dengan finishing ke dalam gawang Prancis. Gol pun terjadi. Namun sayangnya, wasit tidak mengesahkan gol ini. Posisi offside membuat gol ini harus dianulir dan kedudukan tidak jadi berubah.
Misi kemenangan dari Tunisia benar-benar membuat para pemain mengoptimalkan serangan demi serangan. Les Bleus yang menurunkan pemain lapis kedua ini pun cukup keteteran dalam menangani serangan bertubi-tubi dari para Elang Kartago. Strategi yang dijalankan Jalel Kadri pun memang efektif dalam memanfaatkan kesempatan yang ada itu.
Skuad arahan Kadri ini kembali mendapatkan peluang emas. Ini terjadi di menit ke-35. Dari skema serangan yang ada, Jalel Khazri mendapatkan posisi di luar kotak penalti. Dari titik dia berdiri, Khazri pun langsung melepaskan tembakan jarak jauh yang cukup keras. Bola bisa mengarah ke gawang Prancis. Sayangnya, Mandanda berhasil membaca arah bola dan menepis bola tersebut.
Di sisa pertandingan itu, jual beli serangan masih tetap dilancarkan dengan Tunisia masih tetap melancarkan gempuran dan bombardir di ke lini bertahan dari Les Bleus. Namun, ini tidak merubah apapun karena tidak ada satupun gol yang tercipta dan babak pertama pun selesai.
Usai kembali dari ruang ganti, pertandingan dimulai. Tunisia masih tetap memainkan tempo cepat dan permainan agresifnya dengan memanfaatkan kehadiran skuad Prancis yang hanya memainkan lapis kedua saja. Gol benar-benar diupayakan agar para Elang dari Kartago ini masih bisa lolos ke babak selanjutnya.
Usaha keras dari anak buah Jalel Kadri ini pun berbuah manis. Gol benar-benar tercipta di menit ke-58. Serangan ini dimulai dengan umpan yang diberikan oleh Aissa Laidouni. Khazri yang menerima umpan ini melakukan pergerakan ke arah lini belakang Prancis. Solo play dari Khazri ini berjalan dengan bagus dan beberapa pemain belakang Prancis berhasil dilewati. Saat sudah berada di dalam kotak 12 pas, aksi solo play ini ditutup dengan suatu tembakan mendatar dan ini gagal diatasi oleh kiper dari Stade Rennais FC. Mandanda pun dipaksa memungut bola dari gawangnya sendiri. Papan skor pun berubah dan keunggulan 1-0 didapatkan Tunisia.
Melihat permainan yang terus berada dalam tekanan, Didier Deschamps pun memutuskan untuk melakukan pergantian pemain. Beberapa pemain utama diturunkan, seperti Saliba, Rabiot, Mbappe dan juga Griezmann. Dengan masuknya empat pemain dari posisi yang berbeda-beda ini, skuad Prancis pun langsung mengalami perubahan.
Tunisia yang awalnya berhasil memberikan tekanan dan menguasai pertandingan mulai kehilangan kendalinya. Tak hanya empat pemain itu saja, Ousmane Dembele pun turut dimasukkan guna mempertajam lini serang dari Les Bleus. Dengan adanya Mbappe dan Dembele, pergerakan di sisi kiri dan kanan dari serangan Prancis pun menjadi lebih tajam dan efektif.
Dengan komposisi baru itu, Prancis menjadi lebih tajam dan lini tengah pun menjadi lebih kokoh dalam mengatur pergerakan bola di lapangan. Karena itu, serangan pun menjadi lebih baik dan Aymen Dahmen pun harus dibuat berjibaku dalam penyelamatan gawangnya. Tiga serangan berhasil membuat kiper Tunisia ini kesulitan saat pertandingan mulai masuk ke masa injury time.
Di penghujung pertandingan, Les Bleus hampir saja mendapatkan gol penyama kedudukan. Peluang ini dihasilkan dari tendangan Antoine Griezmann yang berada di dalam kotak terlarang. Sayangnya, gol ini tidak benar-benar terjadi karena Griezmann sudah ada di dalam kondisi offside sebelum tendangan itu dilepaskan. Dengan ini, Tunisia hanya memetik satu gol saja. Walau menang, The Eagles of Carthage masih tetap gagal untuk lolos karena Australia berhasil menang atas Denmark.