Laga penutupan group B World Cup 2022 mempertemukan Iran dan Amerika Serikat. Kedua negara ini memang memiliki kans yang masih cukup sama untuk lolos berdasarkan pertandingan ini. Sedangkan, Inggris sudah hampir dipastikan lolos terlebih dahulu dengan Wales yang masih menantikan hasilnya saat tim ini menghadapi laga terakhirnya melawan The Three Lions. Walau Wales menang sekalipun, ini masih belum mengamankan The Dragons ketika The Melli berhasil menahan imbang Amerika Serikat.
Sebelum The Melli dan The Yanks bertemu ini, Iran mendapatkan posisi yang cukup aman dengan mengumpulkan tiga poin. Ini didapatkan saat Iran berhasil menaklukkan Wales melalui gol yang cukup menarik dengan dua gol di masa injury time. Namun, tentu The Melli tidak ingin sekedar mendapatkan hasil imbang saja. Tiga poin diperlukan untuk mendapatkan total enam poin sehingga langkahnya lebih aman. Sedangkan untuk Amerika Serikat, skuad ini baru mengumpulkan dua poin saja usai bermain imbang dengan Inggris dan Wales. Karena itu, berbeda dengan Iran yang dengan hasil imbang saja sudah cukup aman, The Yanks perlu adanya kemenangan mutlak dalam laga hidup mati ini.
Dua negara ini tidak cukup sering bertemu. Pertemuan keduanya hanya terjadi dua kali. Pertemuan pertama terjadi di Piala Dunia 1998 yang pada saat itu Iran berhasil menaklukkkan Amerika Serikat dengan menghasilkan dua gol sedangkan The Yanks hanya mampu mencatatkan satu gol saja. Pertemuan kedua terjadi pada laga persahabatan yang terjadi di tahun 2000 dengan hasil imbang. Namun, dengan pertemuan yang sudah cukup lama, tentu ini tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk perbandingan karena tentu komposisi dan kekuatan skuad di kedua tim nasional ini telah jauh berubah.
Partai hidup mati antara Iran dan Amerika Serikat ini berlangsung pada hari Rabu, 30 November 2022. Laga ini hadir di Stadion Al Thumama. Walau Iran memang memiliki kans yang lebih besar dengan hanya hasil imbang saja, ternyata akhir pertandingan berbicara lain. Skuad The Yanks justru tampil dengan sangat positif dan berhasil memetik tiga poin penuh atas Tim Melli di laga ini. Pertandingan berakhir dengan skor 1-0 untuk Amerika Serikat melalui gol semata wayang yang diciptakan oleh Christian Pulisic. Hal ini membuat Amerika Serikat menduduki posisi kedua di Group B dan lanjut ke fase selanjutnya.
Untuk jalannya pertandingan, Amerika Serikat langsung melancarkan serangan dan bermain dengan cukup dominan dari awal pertandingan. The Yanks cukup percaya diri dengan komposisi pemain dan strategi yang dimainkan. Tidak heran bila anak asuhan Gregg Berhalter ini mampu menciptakan sembilan percobaan yang berhasil mengarah ke gawang dengan penguasaan bola mencapai 61%. Daya serang dan pergerakan ke lini belakang Tim Melli pun kebanyakan diprakarsai dengan pergerakan dari sisi sayap melalui pergerakan wing back Sergino Dest dan juga Antonee Robinson.
Percobaan pertama hadir di menit ke-9. Pada momen ini, Yunus Musah melakukan suatu tembakan jarak jauh yang cukup meyakinkan. Namun sayangnya, tembakan ini tidak mampu mengarah tepat ke mulut gawang tapi justru melambung jauh di atas mistar gawang Iran. Percobaan berlanjut lagi pada menit ke-11. Kali ini, giliran pemain sayap dari Chelsea yang melakukan percobaan di depan gawang Iran. Christian Pulisic melakukan sundulan tapi ini masih berhasil diamankan dengan pergerakan dari Alireza Beiranvand yang bertanggung jawab menjaga gawang The Melli.
Amerika Serikat memang benar-benar menunjukkan dominasinya di babak pertama. Percobaan dan peluang kembali hadir pada menit ke-28. Ini berawal dari tembakan dari jarak jauh yang dilepaskan oleh Joshua Sargent. Tembakan ini masih belum berhasil dan bisa digagalkan oleh pemain belakang dari The Melli. Namun, bola tidak terkontrol sehingga bola liar ini bergerak kea rah Timothy Weah. Weah yang berada dalam posisi cukup bebas masih gagal memanfaatkan kesempatan ini. Sundulan yang dilakukan terhadap bola muntahan dari sepakan jarak jauh rekannya ini dieksekusi dengan cukup lemah sehingga Beiranvand masih cukup mudah mengatasi ancaman tersebut.
Kebuntuan dari serangan The Yanks akhirnya membuahkan hasil. Ini berawal dari umpan terobosan yang dilancarkan oleh Weston McKennie. Umpan ini bisa disambut dan diterima dengan baik oleh Sergino Dest yang menyambut umpan lambung ini dengan sundulannya. Tandukan ini diarahkan ke mulut gawang Iran. Pulisic yang melihat adanya peluang itu langsung berlari dan menyambut sundulan itu dan berhasil menciptakan gol untuk keunggulan The Yanks. Papan skor pun berubah dan pemain sayap dari Chelsea ini berhasil mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-38.
Dari upaya menciptakan gol ini, Pulisic sempat dibawa ke pinggir lapangan untuk perawatan. Pergerakannya dalam menyambut umpan dari Dest ini membuatnya bertabrakan dengan penjaga gawang The Melli. Untung saja, Pulisic tidak mengalami cedera serius dan masih bisa melanjutkan pertandingannya.
The Yanks hampir saja menggandakan keunggulannya di babak pertama ini. Pada masa injury time, Weah melakukan pergerakan dan berhasil memasukkan bola ke jala yang dijaga oleh Beiranvand. Hanya saja, gol ini harus dianulir. Ini karena Weah ternyata masuk dalam jebakan offside dari skuad Tim Melli sehingga gol pun gagal disahkan dan pertandingan berlanjur tanpa adanya gol tambahan itu. Pertandingan berakhir dan tidak ada lagi gol baik dari Iran ataupun Amerika Serikat.
Usai jeda turun minum dan memasuki babak kedua, Gregg Berhalter melakukan perubahan pemain. Christian Pulisic ditarik mundur dan digantikan oleh Brenden Aaronson. Perubahan pemain ini membawa cukup perubahan dalam alur permainan. Ini terlihat juga dengan munculnya peluang di menit ke-47. Gol kedua hampir saja berhasil diciptakan saat Sargent melayangkan sepakannya ke arah gawang Iran. Hanya saja, Beiranvand kembali berhasil melakukan penyelematan gemilang sehingga gawang Iran berhasil diamankan dan tidak ada gol yang tercipta.
Melihat situasi yang terus ditekan mulai dari babak pertama hingga awal babak kedua, Mehdi Taremi dan kawan-kawan pun mulai melakukan perubahan strategi. Iran pun mengubah gaya permainannya menjadi tampil menyerang guna memberikan tekanan kepada Amerika Serikat. Perubahan ini mulai memunculkan hasilnya saat Saman Ghoddos menciptakan peluang di menit ke-52. Goddos melakukan sundulan tapi sayangnya upaya ini masih belum berhasil karena sundulannya melenceng dan tidak tepat sasaran. Pada menit ke-70, The Melli kembali hadir dengan peluangnya. Saeid Ezatolahi melepaskan suatu tembakan jarak jauh ke arah gawang The Yanks. Hanya saja, tembakan ini tidak tepat sasaran dan justru melambung jauh di atas mistar gawang.
Dengan pola permainan yang menekan tersebut, peluang kembali dihasilkan. Ini juga tidak lepas dari Amerika Serikat yang memilih untuk bermain bertahan guna mempertahankan kedudukan sementara yang sudah unggul dengan satu gol. Dalam serangannya di masa injury time, Morteza Pouraliganji mendapatkan peluang dengan sundulannya atas si kulit bundar. Hanya saja, peluang ini hanya tipis saja melenceng dari gawang yang dijaga Matt Turner. Dengan itu, The Melli gagal menciptakan gol dan harus menerima kekalahan atas skuad The Yanks yang sekaligus mengantarkan Amerika Serikat menembus fase selanjutnya.