Saat matchday kedua di Group G berjalan, ada dua tim yang perlu hasil positif bertanding. Kamerun dipertemukan dengan Serbia. Kedua tim ini berada dalam situasi yang benar-benar sulit. Keduanya memiliki situasi yang sama bila menengok pada hasil di matchday pertama. Kedua tim ini gagal menang dan harus kalah dari lawannya. Ini membuat kedua tim berbagi tempat di dasar klasemen dengan tidak adanya poin yang didapatkan. Sebelum matchday kedua dimulai, Brasil menghuni puncak klasemen dan disusul oleh Swiss yang memiliki poin sama dan hanya selisih pada jumlah gol saja.
Kamerun dan Serbia pun memiliki poin yang sama, yaitu nol. Keduanya berbagi tempat di dasar klasemen walau memang Kamerun sedikit lebih diuntungkan dengan selisih gol yang hanya kemasukan satu gol saja oleh Swiss. Sedangkan, Serbia kebobolan dua gol dari brace yang dilakukan oleh Richarlison di pertandingan sebelumnya. Selecao memang tampil gemilang dengan dominasinya dan berhasil membuat Serbia takluk tanpa banyak perlawanan.
Dengan hasil tersebut, kedua tim ini memang harus memetik hasil positif. Hasil imbang saja tidak akan cukup untuk membuatnya merasa aman dalam menjaga asa di fase grup dan lolos ke babak 16 besar. Baik itu Indomitable Lions dan juga Orlivi harus bisa menang di laga kali ini.
Bila merujuk pada catatan perandingan sebelum datang ke Qatar dan masuk ke fase group G World Cup 2022 ini, Serbia cukup diuntungkan di atas kertas. Tim ini memainkan enam laga di semua ajang dan tidak pernah kalah di keenam pertandingan tersebut. Catatan apik ini lalu dihancurkan oleh Brasil dengan keunggulan dua gol tanpa balas dari Richarlison. Dari enam laga itu, ada 18 gol yang berhasil diciptakan dan hanya kebobolan lima gol saja dengan dua pertandingan tercatatkan dengan clean sheet.
Catatan berbeda dtunjukkan oleh Kamerun. The Indomitable Lions justru tidak memiliki catatan impresif di lima laga terakhirnya sebelum hadir di Qatar. Dari lima laga itu, dua hasil imbang dan dua hasil kalah didapatkan. Dari lima laga itu pun, para Singa Kamerun harus kebobolan enam gol dan justru hanya mampu mencetak dua gol saja. Tidak ada catatan clean sheet sama sekali. Ini diperparah saat Swiss memperburuk catatan pertandingan itu dengan kemenangan 1-0 di babak pembuka Group G.
Untuk catatan pertemuan keduanya, baik Elang Serbia dan Singa Kamerun tidak pernah bertemu dalam suatu laga resmi internasional di semua kompetisi. Keduanya hanya bertemu satu kali dan itupun terjadi pada tahun 2010. Pada laga yang bertajuk pertandingan persahabatan, Serbia dan Kamerun bermain dengan cukup seru hingga pertandingan usai dan skor akhirnya adalah 4-3 untuk kemenangan skuad Orlivi.
Stadion Al Janoub menjadi saksi pertandingan antara dua tim penghuni dasar klasemen ini. Kedua tim bermain dengan agresif. Ini membuahkan permainan yang cukup terbuka dan tempo yang cukup tinggi. Jual beli serangan pun terjadi di awal pertandingan ini.
Peluang pun dicatatkan oleh Serbia. Pasukan elang dari Serbia ini menyerang dengan awalan dari area sayap kanan lapangan. Aleksandar Mitrovic yang mendapatkan bola pun melepaskan suatu tembakan yang cukup membahayakan gawang Kamerun. Tembakan dari Mitrovic melaju dan membentuk lengkungan. Hanya saja, bola itu tidak cukup akurat sehingga hanya membentur tiang gawang saja.
Dari percobaan yang hampir berhasil itu, Serbia pun semakin meningkatkan intensitas serangannya guna mencoba mencetak gol di babak pertama. Walau demikian, ini tidak lantas membuat kegigihan pasukan singa Kamerun menjadi loyo. Dipadukan dengan pertahanan yang solid, serangan balik bisa digerakkan dan menerbitkan ancaman bagi skuad Orlivi.
Upaya serangan di tengah dominasi Serbia pun membuahkan hasil. Kamerun menjadi tim pertama yang mencetak gol walau sering berada dalam tekanan. Gol ini bermula dari suatu sepakan pojok. N’Koulou berhasil menerima bola dan kemudian melepaskan umpan kea rah Castelletto. Pemain belakang dari Kamerun ini berada dalam posisi tanpa adanya pengawalan berarti dari pemain lawan. Dengan posisi yang cukup aman itu, Castelletto pun mengeksekusi tembakan ke arah gawang yang tidak berhasil dijaga dan diselamatkan. Kamerun pun memimpin pertandingan di babak pertama.
Adanya kecolongan satu gol ini membuat para elang Serbia menjadi semakin bersemangat. Salah satu wakil dari Benua Biru ini pun berusaha meningkatkan serangan dengan intensitas dan tempo yang lebih baik. Upaya yang dilakukan oleh skuad Orlivi ini pun membuahkan hasil positif.
Saat pertandingan hampir usai, gol tercipta. Gol penyeimbang ini berasal dari suatu tendangan bebas. Dusan Tadic ditugaskan untuk melancarkan free kick tersebut dan bola berhasil terkirimkan ke area dalam kotak terlarang. Pavlovic yang berada di dalam kotak penalti pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Bola disambut dengan tandukan yang terarah ke dalam gawang. Kedudukan pun menjadi seimbang bagi kedua tim.
Memasuki injury time tidak lantas membuat Serbia menurunkan tempo dan intensitas serangannya. Serangan masih tetap dilancarkan sehingga tercipta gol yang membalikkan keadaan. Gol ini tercipta dari tendangan Sergej Milinkovic-Savic. Pemain ini melepaskan tembakan dari luar area kotak penalti dan ternyata tendangan ini gagal diantisipasi dengan baik. Gol 2-1 pun bertahan hingga turun minum.
Dengan keunggulan yang diciptakan di babak pertama, skuad Orlivi pun tampil lebih percaya diri di babak kedua. Modal keunggulan itu diperkuat lagi dengan gol yang tercipta saat laga belum genap berjalan 10 menit di babak kedua. Tepatnya saat pertandingan berjalan delapan menit, gol dihasilkan melalui eksekusi dari Aleksandar Mitrovic. Pemain ini mendapatkan umpan manis dari Zivkovic yang juga ada di dalam kotak penalti.
Ketertinggalan dua gol ini memaksa Rigobert Song mengubah strateginya. Martin Hongla pun ditarik keluar lapangan dan digantikan oleh Vincent Aboubakar. Perubahan pemain yang dilakukan oleh The Indomitable Lions ini berbuah manis.
Usai masuk ke lapangan, Aboubakar langsung mulai menebar ancaman. Pemain yang pernah membela Besiktas dan Porto ini tampil apik dengan bergerak dan meloloskan diri dari jebakan offside yang ada. Aboubakar pun akhirnya berada dalam posisi berhadap-hadapan dengan Vanja Milinkovic-Savic. Walau berada dalam situasi yang tidak mudah, pemain yang masuk menggantikan Hongla ini melihat posisi dari kiper Serbia yang berada terlalu jauh dari gawangnya. Karena itu, eksekusi tidak berupa tendangan keras tapi suatu tendangan chip sehingga bola melambung dan mengarah ke gawang yang tanpa penjagaan. Gol pun terjadi. VAR sempat melakukan pengecekan terhadap posisi Aboubakar sebelum mengesahkan gol itu. Namun dari pengamatan yang ada, pencetak gol ini berada dalam posisi aman sehingga gol pun resmi didapatkan oleh skuad Indomitable Lions.
Gol di menit 63 ini membuat suasana pemain Kamerun menjadi berubah. Momentum yang ada pun dimanfaatkan dan gol tercipta selang tiga menit kemudian. Gol ketiga dan penyeimbang ini diciptakan oleh Eric Maxim Choupo-Moting. Pemain yang merumput bersama Bayern Munich memanfaatkan umpan dari Aboubakar. Posisinya yang terbebas dari pengawalan membuatnya leluasa menceetak gol. Kedudukan 3-3 ini pun bertahan hingga pertandingan keduanya usai.