Pertandingan terakhir di matchday ketiga mempertemukan Australia dan Denmark. Pertandingan ini sekaligus menjadi pertandingan terakhir dalam Group D World Cup 2022. Pada pertandingan lainnya, ada Tunisia yang menghadapi partai hidup mati melawan Prancis. Prancis tidak merasakan tekanan sama sekali karena Les Bleus sudah dipastikan aman usai mengumpulkan enam poin dari dua kemenangan. Sedangkan Tunisia masih harap-harap cemas karena nasibnya akan ditentukan juga oleh laga yang dimainkan di Stadion Al Janoub ini. Tunisia setidaknya perlu Australia untuk tidak menang dalam laga ini dan di saat bersamaan menang dengan mengumpulkan gol optimal guna menyelamatkan selisih gol yang ada.
Lepas dari laga yang mempertemukan Prancis dan Tunisia, laga antara Australia dan Denmark ini cukup penting. Australia memang sudah ada di atas angin dengan kemenangan yang sudah didapatkan atas Tunisia sehingga kalau menang, ini akan menjamin kesempatan Socceroos untuk lolos ke babak 16 besar. Sedangkan untuk Denmark, peluangnya cukup tipis usai gagal mendapatkan kemenangan dari laga sebelumnya. Tim Dinamit hanya mampu mendapatkan satu poin saja dari bermain imbang saat bertemu dengan Tunisia. Tim yang awalnya diunggulkan untuk bersaing dengan Prancis ini ternyata tidak memenuhi ekspektasi sebagian besar prediksi yang ada.
Dalam dua laga terakhir di Group D ini, segala kemungkinan bisa saja terjadi karena peluang Tunisia, Australia, dan juga Denmark masih saling terkait walau Prancis sudah cukup aman dengan enam poinnya yang sudah dicatatkan dari dua laga sebelumnya. Australia sendiri tentu sangat mengharapkan hasil optimal dengan menang atas Tim Dinamit. Socceroos sudah mengharapkan kesempatan untuk lolos ke babak 16 besar usai tiga gagal di fase group dalam tiga rentetan Piala Dunia di tahun 2018, 2014, dan juga 2010. Walau tidak periode berturut-turut hadir sebagai salah satu tim yang lolos dari zona Asia dan ini menjadi kesempatan keempat, tim dari Negeri Kanguru ini memang selalu gagal dan harus angkat kaki dalam perebutan tiket di babak 16 besarnya.
Menilik catatan pertemuan antara Socceroos dan juga Tim Dinamit, catatan pertandingan dan pertemuan keduanya memang lebih berpihak pada Tim Dinamit. Dari empat pertemuan yang terjadi antara kedua tim nasional ini, tim yang menjadi wakil dari Benua Biru ini mampu mengumpulkan dua hasil kemenangan dan satu hasil imbang. Australia hanya mampu mencatatkan satu hasil kemenangan saja. Pertemuan terakhir keduanya pun terjadi ajang Piala Dunia di tahun 2018. Pada pertandingan ini, kedua tim berbagi poin usai pertandingan selesai dengan skor 1-1.
Bila melihat jalannya pertandingan, kedua tim menghadirkan permainan yang cukup terbuka. Tidak ada tim yang lebih unggul dalam serangan atau pertahanan saja. Kedua tim saling berlomba untuk jual beli serangan guna mencatatkan keunggulan dari awal pertandingan.
Denmark dengan komposisi timnya justru menjadi yang pertama untuk menerbitkan ancaman yang cukup merepotkan. Serangan terjadi di menit ke-12. Ancaman dari Tim Dinamit diprakarsai oleh sepakan keras yang dilakukan oleh Mathias Jansen. Dari sisi kanan lini belakang Socceroos, Jansen melepaskan tendangan yang cukup keras. Namun sayang, tembakan yang dilepaskan ini masih tetap bisa diantisipasi dengan cukup baik. Mathew Ryan yang menjaga gawang Australia sangat sigap dalam membaca bola dan menepis tendangan Jansen tersebut.
Saat pertandingan memasuki menit ke-19, Denmark kembali melakukan serangan. Berawal dari dominasi penguasaan bola yang dilakukan, suatu umpan dilepaskan oleh Maehle dan ini terarah ke area dalam kotak penalti. Namun, bola justru berbelok arah saat si kulit bundar mengenai Souttar. Untung saja, Matthew Ryan masih cukup sigap membaca arah datangnya bola sehingga bola itu masih bisa ditahan dan peluang itu gagal diubah menjadi gol untuk tim Dinamit.
Ancaman balas dilayangkan oleh Socceroos. Riley McGree mendapatkan bola yang langsung dilanjutkan dengan suatu tembakan voli. Posisinya yang sudah berada di dalam kotak terlarang ini bisa saja benar-benar menjadi ancaman menakutkan bagi tim Dinamit kalau saja bola sepakannya itu tepat mengarah ke gawang Denmark. Walau memang bolanya terarah ke gawang yang dijaga oleh Schmeichel, namun itu masih cukup mudah ditangkap dan gol pun gagal untuk terjadi.
Usai pertandingan berjalan sekitar 40 menit, Socceroos mencatatkan peluang lagi di depan gawang. Duke berhasil mendapatkan dan menguasai bola. Dengan posisinya yang dirasa sudah cukup pas, Duke pun melepaskan tendangan langsung ke arah gawang. Hanya saja, Schmeichel masih cukup tangguh di bawah mistar gawang sehingga tendangan itu masih bisa dimentahkan oleh kiper dari Denmark ini.
Hingga akhirnya wasit menutup pertandingan di babak pertama tersebut, tidak ada gol yang tercipta baik itu untuk kubu Tim Dinamit ataupun Socceroos. Kedua tim pun harus puas dengan hasil imbang sementara di babak pertama dan masuk ke dalam ruang ganti.
Memasuki babak kedua, kedua tim mengubah strategi dan pendekatan di pertandingan. Namun, tetap saja, serangan demi serangan terus dicoba oleh kedua tim guna mengamankan gol yang masih belum tercipta di babak pertama.
Peluang pun dicatatkan oleh Socceroos saat pertandingan belum genap berjalan lima menit. Di menit ke-48, kesempatan didapatkan oleh Irvine. Hanya saja, tembakan yang dia lepaskan masih gagal untuk mengarah ke sasaran sehingga Schmeichel pun tak harus repot melakukan upaya penyelamatan.
Usai peluang menjelang menit ke-50 itu, pertandingan menjadi cukup alot. Kedua tim nasional mengalami kebuntuan untuk melakukan serangan yang benar-benar bisa menjadi ancaman. Walau demikian, situasi alot itu tidak bertahan lama. Ketika pertandingan sudah berjalan sekitar lima belas menit, gol pun berhasil dicatatkan di papan skor. Gol ini didapatkan oleh tim dari Negeri Kangguru. Berawal dari serangan Denmark yang tidak berhasil, counter attack dilancarkan oleh Socceroos. Mathew Leckie yang masih berada di tengah lapangan langsung memacu kecepatan untuk masuk ke lini pertahanan tim Dinamit. Ini dia lakukan guna menyambut umpan terobosan yang dikirimkan oleh McGree. Tak ingin membuang kesempatan yang ada, Leckie pun menerima umpan dan melakukan gocekan untuk melalui dua pemain di lini pertahanan tim Dinamit. Setelah itu, tembakan pun dilepaskan dari ujung kotak terlarang. Sepakan dari kaki kirinya ternyata berhasil menjebol gawang yang sudah dijaga ketat Schmeichel. Tendangan itu gagal dijangkau tangan dari kiper Denmark tersebut hingga papan skor pun berubah. Socceroos unggul 1-0.
Dengan kondisi yang sudah tertinggal satu gol dari Leckie, Tim Dinamit tidak ingin kecolongan lagi dan menambah kekuatan skuadnya. Robert Skov serta Andreas Cornelius dimainkan dan masuk ke lapangan di menit ke-70. Kasper Hjulmand memasukkan kedua pemain ini guna menambah daya serang dari Tim Dinamit.
Usai masuknya dua pemain itu, serangan digalakkan oleh Tim Dinamit. Situasi cukup panas terjadi di menit ke-71. Terjadi pelanggaran kepada Dolberg di dalam kotak penalti. Namun sayang, sebelum itu terjadi, pemain Denmark sudah lebih dulu masuk dalam kondisi offside. Berlanjut ke menit ke-88, kesempatan hadir dari tendangan Dolberg. Hanya saja, tendangan ini masih bisa digagalkan oleh Souttar. Bola muntahan ini dikuasai oleh Bah tapi tembakannya masih melebar dari gawang. Hingga akhirnya pertandingan usai, tidak ada gol lagi dan Australia pun menang serta lolos ke 16 besar.