Lanjutan laga dan persaingan di Group G kian memanas. Brasil yang sudah dipastikan lolos ke fase 16 besar dipertemukan dengan Kamerun yang sedang butuh hasil maksimal guna mengamankan posisinya dan kesempatan untuk berlaga di fase selanjutnya. Namun, upaya ini memang tidak sepenuhnya mudah karena poin yang dikumpulkan oleh Kamerun hanyalah satu poin saja sehingga tim ini cukup tergantung dengan hasil dari pertandingan lainnya yaitu Serbia dan Swiss yang sama-sama juga bertanding.
Brasil memang bisa dibilang bermain dengan tanpa adanya tekanan. Namun, ini tidak berarti bahwa Selecao akan begitu saja memberikan tiga poin secara cuma-cuma untuk skuad Indomitable Lions. Para singa dari Kamerun tetap harus berjuang dan membuktikan kegigihanya guna menjebol gawang dan menaklukkan tim nasional yang saat ini menempati posisi sangat tinggi di klasemen tim nasional versi FIFA.
Dari laga sebelumnya, Brasil memang sudah dipastikan aman dan mendapatkan tiket untuk lolos ke babak 16 besar. Brasil bermain dua laga sebelumnya dengan hasil optimal. Tim ini menang saat melawan Serbia dengan skor 2-0 melalui brace dari Richarlison. Lalu, pada pertemuan selanjutnya, Selecao bermain dengan cukup percaya diri dan menaklukkan Swiss dengan 1-0 walau sempat kesulitan memecah kebuntuan di babak pertama. Sedangkan untuk Kamerun, tim ini harus bermain dengan cukup berdarah-darah usai kalah di fase pertama malawan Swiss. Saat kemudian berlaga dan bertarung melawan Serbia, kedua tim bermain dengan imbang dan skor akhirnya adalah 3-3. Karena itu, hanya satu poin terkumpul dan perlu kemenangan mutlak serta hasil yang menguntungkan Indomitable Lions dari laga lainnya agar nantinya bisa lolos.
Melihat catatan pertemuan kedua tim, rasanya Kamerun harus berjuang sangat keras guna meraih hasil positif. Kedua tim setidaknya pernah bertemu enam kali dalam berbagai jenis kompetisi, baik itu kompetisi resmi ataupun juga pertandingan persahabatan. Dari enam pertemuan ini, Brasil unggul di atas kertas dengan keunggulan lima kemenangan. Sedangkan, The Indomitable Lions hanya mampu membukukan satu kali hasil menang. Pertemuan pertamanya terjadi pada laga persahabatan di tahun 1996. Pada pertemuan ini, Brasil menaklukkan Kamerun dengan skor 2-0.
Pertemuan terakhir pun bertajuk pertandingan persahabatan. Keduanya bertemu pada tahun 2018 dengan Selecao kembali menang melalui skor tipis 1-0. Sedangkan, Kamerun berhasil mendapatkan kemenangannya pada ajang Piala Konfederasi di tahun 2003. Dalam penyisihan grup di Piala Konfederasi tersebut, Kamerun berhasil menaklukkan Selecau dengan skor 1-0.
Pertemuan kedua tim ini berlangsung di Lusail Stadium. Di laga ini, Tite mengubah komposisi pemainnya. Neymar kembali tidak hadir seperti di laga sebelumnya karena cedera yang dialaminya. Lalu, Vinicius serta Raphinha tidak bermain seperti di dua pertandingan sebelumnya. Posisi Neymar diisi oleh Rodrygo yang bermain di laga melawan Swiss dan Antony serta Gabriel Martinelli menggantikan posisi Vinicius dan juga Raphinha. Richarlison yang menjadi ujung tombak pun digantikan oleh Gabriel Jesus.
Walau ada perubahan di sisi komposisi pemain, Tite masih tetap melakukan pendekatan yang sama seperti di laga-laga lainnya. Permainan menyerang diupayakan agar bisa mendominasi permainan dan menguasai bola. Seperti biasanya, Selecao melancarkan serangan dari sisi sayap dengan kombinasi dari Antony dan juga Martinelli.
Pergerakan dari permainan sayap yang memang diberikan keleluasaan dalam mengatur pergerakan bola memang berhasil membuat Tim Samba menebar ancaman. Ada beberapa upaya yang berhasil dilakukan walau belum benar-benar memberikan peluang emas. Serangan efektif baru benar-benar terjadi saat pertandingan berjalan 14 menit.
Ini bermula dari Fred yang berada di lini tengah mengirimkan umpan silang di dalam kotak terlarang. Martinelli menjemput umpan ini dengan lompatannya dan berhasil mendapatkan bola umpan itu. Bola pun dia arahkan ke sisi tiang jauh dari gawang yang dijaga oleh Devis Epassy. Hanya saja, eksekusi dari Martinelli ini masih berhasil ditanggulangi secara gemilang oleh Epassy.
The Indomitable Lions membalasnya di menit ke-20. Eric Maxim Choupo-Moting yang menjadi pemain utama dari Kamerun ini pun tampil impresif dengan membawa bola dan melepaskan diri dari penjagaan pemain Selecao. Umpan silang pun dilepaskan dan diarahkan ke Vincent Aboubakar yang sudah siap menyambut umpan tersebut. Sayangnya, upaya dari kombinasi dua pemain depan Kamerun ini masih berhasil digugurkan oleh permainan apik dari Ederson yang tampil bagus di bawang mistar gawang.
Hingga pertandingan berjalan setengah jam, Brasil berhasil menguasai pertandingan. Dicatatkan ball possession dari Selecao mencapai 65%. Serangan yang diprakarsai dari area sayap itu pun dikombinasikan dengan strategi lainnya guna merepotkan pemain Kamerun dalam membaca dan mengantisipasi pergerakan serangan dari Fred dan kawan-kawan. Walau begitu, Selecao tidak berhasil unggul dengan adanya gol hingga 30 menit pertandingan berjalan.
Di menit ke-38, Epassy kembali dipaksa untuk melakukan penyelamatan penting di depan gawang. Ancaman ini bermula dari Antony yang berhasil bermain apik dan melepaskan dirinya dari pengawalan singa Kamerun. Gocekan yang dia lakukan itu diselesaikan dengan tembakan mendatar yang cukup berbahaya. Untung saja, Epassy masih cukup terampil dalam menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Kesempatan kembali lagi hadir di menit ke 45+1 untuk Selecao. Kali ini, pergerakan dari Martinelli yang berhasil menggocek pemain bertahan dari Kamerun. Ada tiga pemain yang berhasil digocek oleh Martinelli hingga ketika sudah ada di tepi kotak terlarang, tembakan yang melengkung dilepaskan. Hanya saja, kembali lagi Epassy tambil gemilang dna mengamankan si kulit bundar.
The Indomitable Lions mendapatkan peluangnya juga di masa injury time. Tepatnya di menti 45+3, peluang terjadi dari aksi Bryan Mbeumo. Sundulan yang dia lakukan hampir saja membuahkan gol di menit-menit akhir pertandingan. Ederson yang sempat kehabisan langkah itu masih tetap bisa merespon dengan cepat dan menghalau bola yang hampir menjebol gawangnya. Laga seru ini pun akhirnya terhenti saat babak pertama usai.
Di babak kedua, permainan terbuka dihadirkan oleh kedua tim. Singa Kamerun tetap berusaha memburu golnya agar bisa menang di laga ini. Tim Samba pun tidak ingin kalah begitu saja dan menghancurkan catatan permainan impresif yang sudah didapatkan dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Karena tidak adanya peluang emas Tite memasukkan tiga pemain sekaligus. Ini membuat Brasil tampil lebih impresif. Sejak masuknya pemain baru, serangan menjadi lebih kuat. Ada peluang yang dicatatkan oleh Martinelli, Militao, dan Antony. Dua peluang itu cukup menguras konsentrasi walau akhirnya Epassy kembali berhasil menyelamatkan gawangnya.
Laga masih terus berjalan dengan serangan-serangan dari Selecao. Namun, Epassy benar-benar menjadi momok mengerikan bagi Martinelli dan kawan-kawan ketika selalu mampu menggagalkan upaya gol yang dilakukan. Ketika kemudian pertandingan memasuki menit 90+3, situasi berbalik. The Indomitable Lions berhasil menggebrak dan memecah kebuntuan. Ini berawal dari pergerakan Jerome Mbekeli dari sektor sayap sebelah kanan. Mbekeli mengirimkan umpan lambung yang kemudian diteruskan dengan eksekusi berupa sundulan dari Aboubakar. Pemain ini pun akhirnya berhasil menjebol pertahanan dari Ederson dan jaring di gawang Brasil pun bergetar. Gol diciptakan. Namun, Aboubakar justru mendapatkan kartu merah karena selebrasinya. Atraksi membuka bajunya membuat pemain yang pernah membela Porto dan Besiktas ini mendapatkan kartu kedua dan keluar lapangan. Namun, ini tidak merubah apapun meski Kamerun berhasil menang. Kamerun tetap gagal lolos ke babak selanjutnya.