Laga pembuka dari Group H World Cup 2022 menyajikan pertandingan yang seru. Di pertandingan pertama matchday pertama ini, Uruguay akan bertanding melawan Korea Selatan. Dua tim ini berada di Group H bersama dengan Portugal dan juga Ghana. Komposisi yang ada memang cukup kuat dengan Portugal dan Uruguay memang lebih diunggulkan dengan komposisi peman dan pengalaman yang ada. Namun, Korea Selatan pun bisa menjadi kuda hitam di group ini dengan pemain yang dimiliki.
Laga antara Uruguay dan Korea Selatan berlangsung di Education City Stadium. Pertandingan ini menjadi awalan di Group H dan tentu kedua tim akan bermain dengan semua kemampuan yang dimiliki. Walau dari kubu Korea Selatan, Son Heung-min berada dalam kondisi yang tidak 100% prima karena kondisi kesehatannya. Walau begitu, pemain dari Totenham Hotspur ini menyatakan bahwa dia siap bermain dan membela negaranya di Piala Dunia 2022.
Bila melihat hal yang ada di di atas kertas, rasanya Uruguay memang benar bila diunggulkan untuk melawan Korea Selatan. Negara yang sudah dua kali menyabet gelar juara dunia ini memiliki sejarah yang cukup panjang di Piala Dunia bila dibandingkan dengan Korea Selatan. Tim nasional yang saat ini ditangani oleh Diego Alonso ini pun menemukan formula dan performa terbaiknya ketika Oscar Tabarez dilepaskan dari posisinya dan digantikan oleh Diego Alonso.
Sepanjang tahun 2022 ini, La Celeste berhasil memainkan penampilan yang sangat bagus. Dari total sembilan pertandingan yang dilalui sepanjang tahun ini, hanya ada satu hasil kalah dan satu hasil imbang. Tujuh laga lainnya berhasil dimenangkan oleh Luis Suarez dan kawan-kawan. Tujuh kemenangan ini meliputi pula hasil mengagumkan saat Uruguay bermain di babak kualifikasi World Cup 2022. Dari empat pertandingan yang dihadapi, semuanya berhasil dimenangkan. Kekalahan yang didapatkan tim ini diadpatkan saat menghadapi Iran. Pertandingan ini terjadi dalam laga persahabatan dan Iran berhasil menang tipis 1-0 di gelaran itu.
Korea Selatan pun juga menampilkan catatan pertandingan yang bagus. Tim berjulukan Kesatria Taeguk ini hadir dengan hasil positif usai melalui enam pertandingan sebelum datang ke Qatar dan hanya kalah satu kali saja. Karena itu, tim yang menjadi salah satu wakil dari Benua Asia ini tentu bisa tampil cukup percaya diri di Piala Dunia 2022.
Untuk catatan pertemuan kedua tim ini, Uruguay memang lebih diunggulkan. La Celeste dan juga Kesatria Taeguk sudah bertemu sebanyak tujuh kali. Dari total tujuh pertemuan itu, skuad La Celeste mampu mencatatkan enam kemenangan dan hanya pernah satu kali saja. Untuk pertemuan di gelaran Piala Dunia, pertandingan di matchday pertama Group H World Cup 2022 ini akan menjadi pertemuan ketiga bagi keduanya. Sebelumnya, Korea Selatan bertemu dengan Uruguay pada Piala Dunia 2010 di Rusia. Uruguay menaklukkan pasukan Taeguk dengan skor 2-1. Lalu, kedua tim berada dalam satu group di Group E Piala Dunia 1990. La Celeste kembali unggul dengan satu gol tanpa balas.
Di awal babak pertama, Korea Selatan memang langsung tancap gas. Penguasaan bola menjadi cara yang digunakan Kesatria Taeguk dalam memulai laga ini. Bahkan, penguasaan bola yang dibawakan oleh Korea Selatan ini cukup bagus hingga pemain-pemainnya berani melakukan permainan passing atau umpan di area pertahanan Uruguay.
Secara mengejutkan, Uruguay justru harus bermain dengan lebih banyak bertahan di menit-menit awal pertandingan babak pertama. Pasukan La Celeste terlihat cukup mengalami beberapa kendala dalam membendung gerakan serangan yang dibawakan oleh Kesatria Taegu. Uruguay yang memiliki kompisi skuad yang dianggap lebih tangguh ternyata justru kesulitan di awal pertandingan.
Meski Korea Selatan ada dalam posisi yang mendominasi permainan di Education City Stadium, ini tidak lantas membuat skuad dari benua Asia ini memiliki keunggulan yang nyata. Terbukti bahwa Diego Godin dan kawan-kawannya masih tetap mampu memasang dinding pertahanan yang kuat sehingga sulit dijebol. Hingga pertandingan berjalan 15 menit pun, tidak ada peluang berbahaya yang dicatatkan oleh Korea Selatan. Uruguay pun tidak mampu melakukan ancaman.. Luis Suarez dan Darwin Nunez serasa tidak berkutik.
Baru saat pertandingan memasuki menit ke-20, Uruguay justru mencatatkan peluangnya. Serangan berbahaya mampu diracik usai dominasi dari Korea Selatan berhasil dipecahkan. Federico Valverde hadir untuk menyambut umpan yang diarahkan ke area kotak penalti Korea Selatan. Valverde tidak tampil bebas karena ada pengawalan dari satu pemain. Meski begitu, pemain Real Madrid ini masih mampu melepaskan tendangan. Walau demikian, sepakannya masih belum tepat sasaran karena bola melambung di atas mistar.
Setelah percobaan oleh Valverde itu, kedua tim nasional kembali dalam posisi beradu kekuatan guna mencari celah untuk melancarkan serangan dan menembus lini bertahan dari lawannya. Namun, tidak ada peluang berarti yang bisa didapatkan.
Saat pertandingan berjalan 34 menit, Korea Selatan pun mendapatkan peluang emasnya. Sayap kanan menjadi titik serangan yang dilancarkan. Hwang Ui-jo mendapatkan umpan yang dilepaskan dari sisi kanan. Kondisinya yang berada bebas tanpa pengawalan dari pemain Uruguay membuatnya mampu melepaskan tembakan. Sayangnya, upayanya berakhir seperti percobaan dari Valverde di mana bola melambung di atas mistar gawang.
Menjelang akhir pertandingan, La Celeste hadir kembali dengan ancaman yang dikreasikan. Tepatnya pada menit ke-43, ancaman berhasil dilancarkan dengan bermula dari sepak pojok. Bola melambung dari sisi kiri lapangan dan Diego Godin pun hadir untuk menyambut bola dengan tandukannya. Bola berhasil diarahkan ke tiang jauh guna mempersulit kiper dalam mengantisipasinya. Namun sayangnya, bola hanya membentur tiang gawang.
Dengan beragam upaya yang ada dan jual beli serangan yang terjadi, laga di babak pertama pun usai. Kedua tim cukup imbang dalam serangan dan pertahanan sehingga semua masuk ke kamar ganti dengan skor 0-0.
Saat babak kedua dimulai, Korea Selatan kembali lagi hadir dengan upaya mendominasi permainan dan melancarkan serangan sejak awal babak kedua. Inisiatif serangan ini tidak sepenuhnya sia-sia. Saat babak kedua ini berjalan lima menit, serangan berhasil dilakukan oleh Kesatria Taegu. Son Heung-min yang menjadi penebar ancaman di gawang Uruguay. Hanya saja, upaya serangannya itu tidak benar-benar berhasil ketika Gimenez hadir dan melakukan tekel sehingga serangan pun diredam.
Saat pertandingan berjalan 63 menit, giliran Uruguay yang mendapatkan kesempatan. Ini berawal dari serangan balk yang digalakkan dari sayap kiri permainan. Darwin Nunez berhasil membawa bola dan mengecoh satu pemain. Usai melewati pemain tersebut, pemain Liverpool ini pun masukke dalam kotak penalti guna melepaskan umpan. Namun sayangnya, kiper Korea Selatan melakukan intercept yang berhasil menggagalkan ancaman itu.
Dengan upaya yang belum berbuah hasil gol apapun, Deigo Alonso pun melakukan perubahan pemain. Luis Suarez yang menjadi starter pun ditarik mundur dan digantikan oleh masuknya Edinson Cavani. Kesempatan serangan pun hadir di menit 80. Nunez kembali beraksi namun tembakannya masih gagal. Di menit 89 pun, La Celeste kembali hadir dengan ancaman. Sepakan dari Valverde masih gagal dan ini dibalaskan dengan serangan Son Heung-min walau tendangannya masih melebar. Akhirnya, laga itu selesai tanpa adanya gol bagi kedua tim.