Laga pembuka di Group F dari World Cup 2022 mempertemukan Maroko yang bertanding melawan Kroasia. Pertandingan antara dua tim nasional dari dua benua berbeda ini terjadi di Stadion Al Bayt. Laga ini menjadi pertandingan yang cukup menarik dan meriah. Kedua tim ini menghuni Group F bersama dengan Belgia dan Kanada. Dari segi komposisi group, ini barangkali tidak menjadi salah satu grup dengan sebutan group neraka tapi tetap saja pertemuan antara negara-negara yang sudah lolos kualifikasi di Piala Dunia tentu tidak pernah terasa sederhana. Pertandingan dengan taruhan pamor dan juga harga diri tentu menjadi suguhan yang menarik.
Di laga ini, Kroasia memang lebih banyak diunggulkan di berbagai macam prediksi. Ini tidak lepas dari status Kroasia yang menjadi runner up atau juara kedua dari Piala Dunia edisi 2018, atau Piala Dunia sebelumnya. Di laga final untuk penentuan tim terbaik di dunia tersebut, skuad dengan sebutan Vatreny ini harus mengubur cita-citanya sebagai juara dunia usai ditumbangkan oleh Prancis. Walau demikian, ini tidak menjadi pengalaman yang terlalu buruk karena Kroasia pun baru pertama kalinya masuk ke babak final dari Piala Dunia. Dengan lolosnya negara ini kembali di tahun 2022 ini, tentu Vatreny akan berusaha untuk mencapai titik yang sama dan bahkan mencoba bersaing untuk membawa trofi bergengsi itu ke negaranya.
Walau Kroasia memiliki pamor dan catatan yang sangat bagus, ini tidak membuat Maroko menjadi kerdil. Skuad dengan julukan Singa Altlas ini juga tidak bisa dianggap remeh sama sekali. Singa Altas mampu melaju ke fase group dengan catatan yang sangat luar biasa. Tim ini melalui lima pertandngan terkahirnya sebelum gelaran Piala Dunia ini tanpa adanya kekalahan sama sekali. ini tentu menjadi suatu prestasi istimewa bagi skuad asuhan dari Walid Regragui ini. Dari lima pertandingan yang dimainkan, skuad Maroko mampu mencatatkan empat kemenangan dan satu hasil lainnya adalah imbang. Hasil imbang ini didapatkan saat tim ini berlaga melawan Paraguay dan skor berakhir tanpa adanya gol bagi kedua tim.
Dari segi catatan pertandingan, Kroasia pun mendapatkan catatan pertandingan yang bagus. Dari lima laga yang sudah dilalui sebelum berangkat ke Qatar dan berlaga di Piala Dunia 2022, tim yang berasal dari wilayah Balkan ini mampu meraih lima hasil kemenangan dengan cukup meyakinkan. Semua pertandingan terakhirnya memang diborong dengan hasil memuaskan. Pada laga terakhirnya, Vatreny pun menekuk Arab Saudi dengan skor 1-0.
Sedangkan dari segi catatan pertemuan kedua tim, tidak banyak hal yang bisa dilihat. Tim dari dua benua berbeda ini memang hanya pernah bertemu satu kali saja. Itupun tidak terjadi dalam tunamen resmi dan laga internasional. Laga keduanya adalah pertandingan persahabatan saja dan ini sudah terjadi pada tahun 1996 lalu. Pada laga ini, pertandingan berjalan cukup alot sehingga laga berakhir dengan skor imbang 2-2. Untuk menentukan pemenang dari laga persahabatan ini, babak penalti pun dimainkan dan Kroasia berhasil menang dengan skor agregat akhirnya 9-8. Setelah itu, sudah tidak ada lagi laga yang dimainkan dan mempertemukan Vatreny serta Singa Atlas.
Untuk jalannya pertandingan, kedua tim memang melakukan jual beli serangan. Namun, di menit-menit awal pertandingan, tidak ada ancaman berarti dari kedua tim. Bila dilihat dari penguasaan bola, Kroasia memang lebih unggul dengan sokongan lini tengah yang bisa membantu dominasi bola dengan sangat baik. Walau demikian, memang tidak tercipta ancaman sama sekali di 10 menit pertama pertandingan itu berlangsung.
Tendangan ke arah gawang justru dilakukan pertama kali oleh pasukan Singa Atlas. Walau berada di bawah dominasi dari Kroasia, ini tidak menyurutkan serangan dari Maroko. Tim ini mampu menghadirkan benteng pertahanan kokoh sehingga dominasi bola yang ada selalu terbentur saat sudah memasuki area kotak penalti. Justru tembakan pertama dilepaskan oleh Achraf Hakimi. Posisinya yang berada di sayap sebelah kanan lapangan membuatnya mampu melepaskan tembakan mendatar walau ini masih tetap bisa tertahan oleh Dominic Livakovic.
Kroasia membalas memberikan ancaman. Ini terjadi di menit ke-17. Ancaman ini berawal dari bola yang berhasil direbut dari kaki Amallah. Bola tersebut pun langsung dikuasai oleh Ivan Perisic. Pemain yang merumput di Liga Inggris bersama Totenham Hotspur ini membawa bola untuk kemudian dia tembakkan.. Bola diarahkan oleh Perisic ke area sudut bagian atas dari gawang Maroko tapi ternyata tembakan tidak tepat sasaran dan justru sedikit melebar.
Ancaman balasan didapatkan oleh pasukan Singa Atlas. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh Luka Modric, Maroko mendapatkan tendangan bebas. Pemain Real Madrid itu memberikan tekel yang sayangnya terlambat sehingga sudah tidak ada lagi bola di kaki pemain Maroko. Dengan itu, tendangan bebas dihadiahkan. Hakim Ziyech yang mendapatkan tugas untuk melakukan tendangan pun melepaskan tembakannya tapi bolanya masih membentur pemain dari Vatreny. Kejadian yang mirip kembali terjadi. Tendangan bebas kembali dihadiahkan untuk pasukan Singa Atlas. Penyebabnya pun masih dari Luka Modric yang menarik seragam Hakimi. Ziyech kembali dipercaya untuk mengeksekusi tendangan. Namun, itu pun masih kembali gagal saat bola bisa dihalau oleh pemain Kroasia dengan cukup mudah.
Di penghujung babak pertama antara Maroko dan Kroasia ini, ada peluang emas yang berhasil dicatatkan oleh Nikola Vlasic. Yassine Bounou yang bertugas menjaga gawang Singa Atlas ini dipaksa melakukan penyelamatan gemilang saat Vlasic melepaskan tendangan yang cukup keras dari area sebelah kiri lapangan. Tendangan ini untung masih bisa digagalkan dengan baik.
Tak lama setelah itu, kemelut terjadi di mulut gawang Maroko. Dari kemelut yang ada, bola liar pun berhasil diamankan oleh Luka Modric. Pemain tengah dari Real Madrid ini segera saja melepaskan tendangan tapi bola masih belum berhasil tepat sasaran dan justru melambung di atas mistar. Serangan ini menjadi ancaman terakhir yang tercipta dan laga di babak pertama usai dengan skor 0-0.
Memasuki babak kedua, Zlatko Dalic melakukan perubahan komposisi pemain. Vlasic ditarik keluar lapangan untuk digantikan oleh Mario Pasalic. Kehadiran Pasalic memantapkan dominasi dari Kroasia walau pergerakan tidak jauh berbeda dengan babak pertama.
Kroasia hadir dengan dominasinya dan Maroko membendung serangan dengan lini belakang yang tangguh. Maroko pun mencari kesempatan counter attack dari hal itu. Hingga beberapa menit pertandingan berjalan, situasi tidak berubah dan permainan tidak terlalu berkembang untuk kedua tim. Beragam upaya gagal dan ancaman tidak benar-benar bisa dihadirkan.
Kedua tim pun harus mengganti komposisi pemain dan melakukan perubahan strategi guna memecah kebuntuan. Baik Zlatko Dalic ataupun Walid Regragui sama-sama melakukan pergantian pemain. Meski demikian, permainan tidak jauh berubah. Hingga laga itu berakhir, tidak ada satu gol pun yang tercipta. Kedua tim pun harus puas dengan berbagi poin saat laga selesai dengan skor 1-1.