Matchday ketiga di Group F World Cup 2022 menyajikan pertandingan yang seru dan sayang untuk dilewatkan. Dua tim kuat akan saling bentrok dan memperebutkan posisi pertama di klasemen Group F dan sekaligus mengamankan langkahnya di fase group dan lolos ke babak 16 besar. Laga yang berlangsung di Ahmed bin Ali Stadium ini mempertemukan Kroasia dan Belgia. Kedua tim ini memang digadang-gadang dan banyak diprediksi memiliki kans paling besar untuk lolos ke 16 besar.
Krosia memang mampu membuktikan sebagai salah satu tim yang diunggulkan di babak group F dari Piala Dunia 2022 ini. Pada laga pertama, Kroasia memang ditahan imbang secara mengejutkan oleh Maroko yang membuktikan dirinya sebagai tim kuda hitam di Group F ini. Namun, hasil imbang ini langsung ditebus dengan cantik saat Kroasia berhasil membungkam Kanada dengan hasil yang memuaskan. Empat gol dari Vatreny hanya mampu dibalas satu gol saja. Walau Kanada sempat unggul di babak pertama dengan gol yang terjadi saat awal pertandingan, Kroasia tidak menemukan kesulitan berarti dan menang dengan menjebolkan empat gol. Hal ini langsung membuat Kroasia mampu menghuni puncak klasemen.
Sedangkan untuk Belgia, langkahnya tidak cukup mudah. Belgia memang mampu memetik kemenangan di laga pertamanya. Di laga tersebut, The Red Devils bertemu dengan Kanada. Belgia berhasil unggul dan merebut tiga poin dari laga ini sehingga mengamankan posisinya. Namun, ini segera berbalik saat The Red Devils bertanding di laga keduanya melawan Maroko. Pasukan Singa Atlas ternyata mampu mencabik-cabik Setan Merah dan menang dengan dua gol tanpa balas sama sekali. Dengan begitu, Setan Merah pun hanya total mendapatkan tiga poin. Untuk Vatreny, mereka hanya perlu hasil imbang saja dan sudah bisa dipastikan lolos. Namun untuk Belgia, skuad ini harus bisa menang kalau ingin aman dalam langkahnya menembus babak 16 besar.
Dari catatan pertemuan, kedua tim ini cukup sering bertemu. Total ada delapan pertandingan antara Belgia dan Kroasia. Dari total delapan laga ini, hasilnya pun bisa dibilang berimbang dengan masing-masing mencatatkan tiga kemenangan. Dua laga lainnya beakhir imbang. Namun pada pertemuan terakhir mereka, Belgia berhasil menang. Pertemuan terakhirnya terjadi pada tahun 2021 dalam suatu laga persahabatan. Setaen merah berhasil mencetak kemenangan dengan gol semata wayang tanpa adanya balasan sama sekali.
Untung jalannya pertandingan, bentrokan antara kedua tim ini memang langsung menyajikan pertandingan panas sejak peluit tanda dimulainya pertandingan sudah dibunyikan. Kedua tim tidak ingin membuang kesempatan apalagi sampai kecurian gol yang akan membuat keduanya berada dalam situasi sulit kalau saja itu terjadi.
Peluang berbahaya pun didapatkan oleh Belgia. Ini terjadi saat pertandingan berjalan 11 menit. Ini bermula dari Dries Mertens yang mengeksekusi umpan tarik. Bola kiriman dari Mertens ini berhasil diterima oleh Yannick Carrasso. Winger dari Setan Merah ini pun melepaskan tembakan dari jarak yang cukup dekat. Hanya saja, dinding pertahanan dari Kroasia masih cukup kokoh untuk menghambat laju bola sehingga tendangan itu tidak mengantarkan bola hingga menjebol gawang tim Vatreny. Gol pun gagal tercipta.
Dua menit usai percobaan tersebut, Belgia kembali lagi menebar ancaman. Aktor pentingnya masih merupakan Dries Mertens. Namun kali ini, Mertens tidak mengirimkan umpan tapi justru menerima bola. Bola ini diumpankan oleh Kevin de Bruyne. Umpan terobosan itu berhasil mendarat dengan baik di kaki Mertens yang saat itu cukup bebas dari adanya pengawalan. Walau berada dalam posisi yang bagus, ternyata tembakan yang dia lakukan tidak cukup terkontrol sehingga bolanya justru melambung di atas mistar gawang. Peluang ini pun masih belum membuahkan apapun bagi Belgia.
Menit ke-15 menjadi momentum ancaman yang diberikan oleh Kroasia. Ini karena skuad Vatreny mendapatkan hadiah tendangan 12 pas dari wasit. Anthony Taylor yang memimpin pertandingan memberikan hadiah penalti bagi Kroasia usai Carasso melakukan pelanggaran terhadap Kramaric yang ada berada di dalam kotak penalti. Hanya saja, hadiah penalti ini kemudian dibatalkan oleh VAR. Teknologi ini berhasil membuktikan bahwa sebelum pelanggaran terjadi, Kramaric sudah berada dalam posisi offside sehingga tendangan penati itu pun tidak jadi dilakukan. Setan Merah pun bisa bernafas lega karena ancaman itu tidak harus mencari momok bagi timnya.
Walau Belgia bisa dibilang lebih banyak menguasai pertandingan dan menekan Kroasia, ini tidak berarti Luka Modric dan kawan-kawannya tidak bisa menciptakan peluang dan ancaman. Beberapa kali pergerakan dari Modric membuat rekan setimnya mampu masuk ke area berbahaya tapi eksekusi yang ada masih cukup kurang sehingga tidak didapatkan tembakan yang benar-benar tepat sasaran. Jual beli serangan masih tetap terjadi hingga akhirnya wasit meniupkan peluit sebagai tanda selesainya babak pertama dari laga panas ini. Kedua tim pun masuk ke ruang ganti dengan hasil imbang tanpa gol.
Zlatco Dalic melakukan perubahan strategi yang membuat Kroasia tampil berbeda. skuad Vatreny berhasil tampil dengan lebih baik dan memainkan permainan menyerang. Ini cukup berbeda dengan situasi yang ada di babak pertama.
Dengan perubahan pendekatan yang dilakukan, ini terbukti cukup efektif guna menciptakan peluang. Dua situasi berbahaya berhasil diciptakan oleh Modric dan kawan-kawannya di menit 54 dan 55. Hanya saja, Thibaut Courtois hasih tampil gemilang di bawah mistar gawang. Walau harus dipaksa berupaya cukup keras, Courtois masih cukup kompeten dalam menggagalkan serangan yang difinalisasi oleh Brozovic dan juga Livaja.
Belgia yang justru mendapatkan ancaman di awal babak kedua tentu tidak tinggal diam. Serangan dilancarkan oleh Setan Merah dan gol hampir saja terjadi. Di menit ke-60, Romelu Lukaku berhasil mendapatkan kesempatan untuk menerima bola dan melepaskan tendangan. Bola muntahan itu dieksekusi dengan sepakan voli yang cukup mengancam. Hanya saja, laju bola tidak masuk ke gawang tapi justru membentur tiang sehingga gol pun gagal diciptakan.
Dua menit usai upaya dari Lukaku tersebut, pemain ini kembali lagi mendapatkan peluang emasnya. Kevin de Bruyne melepaskan suatu umpan silang yang sangat bagus dan bola pun mampu diterima oleh Lukaku. Sundulan dilakukan untuk mengeksekusi bola dari de Bruyne itu. Hanya saja, bolanya tidak terarah ke dalam gawang tapi justru bergerak melewati mistar gawang.
Kroasia yang dua kali berada dalam ancaman Setan Merah melalui Lukaku pun mencoba serangannya. Beberapa kali ancaman berhasil dilancarkan dan berhasil membuat bola masuk ke area pertahanan dari Setan Merah. Hanya saja, kembali lagi itu semua menjadi upaya yang gagal karena kurangnya eksekutor untuk kesempatan yang diciptakan tersebut.
Di masa injury time, Belgia kembali berhasil mencatatkan ancaman berbahaya. Pertama, itu diciptakan oleh Lukaku. Pemain ini kembali menebarkan ancamannya usai menerima umpan dari Meunier. Hanya saja, kembali lagi eksekusinya membuat bola tidak tepat sasaran dan justru melebar dari gawang Kroasia. Peluang kedua dicatatkan oleh Lukaku kembali. Kali ini, umpan dari Eden Hazard yang membuatnya mendapatkan kesempatan emas. Sayangnya, eksekusi yang dilakukan masih cukup lemah sehingga tidak terjadi gol apapun. Dengan ini, Kroasia dan Belgia harus berbagi poin dan tentunya kedudukan Kroasia jauh diuntungkan dari hasil ini.